Rupiah semakin jatuh sudah 15 ribu/dollar (5/9/2018) teman bisa lihat perkebangan dollar dengan browsing "dollar hari ini"
Solusi menurut saya rupiah harus diback up dengan emas jadi kalau mau ditukar yang sesuai dengan emas atau pemerintah memboikot barang luar yg berhubungan dengan dollar mungkin tdk semudah itu
Vidio dibawah akan menjelaskan tentang asal mula uang dan cara banker menguasai dunia
Pada jaman dulu, sebelum manusia mengenal uang, transaksi perdagangan dilakukan secara barter (bertukar barang). Persoalan muncul ketika salah satu pihak tidak berminat dengan barang yang akan dipertukarkan, sehingga transaksi tidak terjadi. Begitu rumitnya mencari kesesuaian antar barang yang akan dipertukarkan maka lahirlah sebuah gagasan untuk menemukan sebuah benda yang memiliki nilai tukar universal. Lalu dipilihlah kepingan emas sebagai alat tukar. Dengan demikian setiap barang bisa langsung ditukar dengan sekeping emas yang memiliki nilai tertentu.
Menyimpan emas ternyata melahirkan kesulitan baru hingga muncullah seorang agen penyimpan emas. Tentu saja agen ini meminta sedikit bayaran atas jasanya untuk menyimpan dan melindungi emas-emas itu. Lalu setiap keping emas yang disimpannya diganti dengan selembar kertas yang di dalamnya tertulis sejumlah nilai yang sama dengan keeping emas yang disimpan itu. Nah dari sinilah muncul gagasan pembuatan uang kertas dan agen itu selanjutnnya dikenal dengan nama: Bank.
Tapi kemudian muncul masalah baru. Bahwa nilai nominal dari uang kertas itu jauh lebih tinggi dari nilai intrinsiknya. Untuk mencetak uang 100 dolar misalnya, hanya dibutuhkan kertas dan ongkos cetak yang nilainya mungkin hanya 1 cent saja. Perbedaan nilai yang sangat jauh inilah yang kemudian melahirkan kejahatan baru, dimana setiap lembar uang yang dicetak tidak lagi diimbangi dengan penyimpanan kepingan emas.
Akibatnya, ketika semua orang beramai-ramai menukarkan uang kertas yang dipegangnya dengan emas miliknya yang tersimpan di bank, terungkaplah bahwa emas itu telah raib. Atas raibnya emas-emas itu maka sang bankir dapat ditetapkan sebagai perampok, sehingga dia layak dihukum gantung.
Bagi bankir yang serakah tidak hanya berhenti sampai di situ. Setelah mencetak uang kertas sebanyak-banyaknya kemudian uang itu dipinjamkan kepada banyak pihak, dalam bentuk cash maupun kartu kredit. Semakin banyak uang itu dipinjamkan, akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh Bank nakal ini. Apalagi bila pengembalian pinjaman itu ditambah dengan bunga.
Contoh ekstrem yang diangkat dalam film kartun ini adalah pertempuan antara tentara Inggris dengan Perancis di Waterloo tahun 1815, dimana dana untuk peperangan ini diperoleh oleh kedua belah pihak justru dari bankir yang sama, yaitu The Red Shield yang berkantor pusat di Jerman.
Ketika tentara Perancis yang dipimpin oleh Napolen menyerah, The Red Shield dengan cepat mengirim kurirnya ke Inggris dan memberi kabar palsu bahwa tentara Inggris kalah perang. Maka nilai saham berbagai industri di Inggris terjun bebas. Saat itulah The Red Shield membeli semua saham, dengan harga sangat murah. Hal ini membuat The Red Sheild kaya raya dalam waktu amat singkat. Selain dari pada itu, Inggris juga masih harus melunasi hutang-hutangnya kepada The Red Sheild untuk beaya perang. Plus ditambah bunganya pula. Maka rakyat Ingris lah yang akhirnya harus menanggung hutang-hutang itu dalam bentuk pajak.
Tak hanya Inggris, negara kaya yang juga menjadi incaran The Red Shield adalah Amerika Serikat. Thomas Jefferson, Presiden AS yang ke 3 (berkuasa tahun 1801 - 1809), mengetahui hal ini dan berusaha mati-matian menentangnya. Tapi beliau tidak begitu berhasil karena The Red Shield masih sangat kuat, walaupun hanya mampu bertahan hingga 20 tahun kemudian. Sebab Andrew Jackson, presiden Amerika yang ke 7 (berkuasa tahun 1829 – 1837) berhasil membantainya di tahun 1836. Menjelang akhir hidupnya presiden Andrew Jackson sempat mengucapkan kalimat puitiknya: “I killed The Bank”
Atas keberhasilan Andrew Jackson itu maka pencetakan uang kertas yang dikeluarkan oleh negara selalu diimbangi dengan penyimpanan emas yang setara nilainya. Pada masa ini Amerika mengalami pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi dalam sejarah dunia manapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar